Istighotsah Selasa Wage Bersama Masyayikh dan Dosen IAI Badrus Sholeh

Pada Selasa Wage, 1 Juli 2025, IAI Badrus Sholeh menggelar istighosah istimewa yang dihadiri oleh masyayikh dan dosen. Acara ini berlangsung di Graha IAI Badrus Sholeh, dengan suasana yang khidmat dan penuh harapan. Seluruh peserta berkumpul dalam satu ruangan, saling menyatukan niat dan harapan untuk meraih keberkahan dari Allah SWT. Dalam momen ini, mereka tidak hanya hadir sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pengemban amanah untuk menciptakan generasi yang berakhlak mulia.

Acara diawali dengan Pembukaan oleh Bapak. Suhaimi Affan M.H.I. Setelah Pembukaan Puncak dari acara ini adalah sesi istighotsah, di mana masyayikh dan dosen secara bersama-sama berdzikir, memanjatkan doa kepada Allah. Dalam keheningan yang mendalam, semua peserta bersatu dalam harapan agar IAI Badrus Sholeh senantiasa diberkahi dan mampu mencetak generasi yang berkualitas. Momen ini terasa sangat sakral, seolah semua beban dan harapan disatukan dalam untaian doa yang tulus.

Setelah istighosah, Ibu Nyai Hj. Noer Chalida Badrus, M.H.I memberikan tausiyah yang menggugah semangat. Mereka menekankan pentingnya menjaga ukhuwah di antara dosen, serta kolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif. Pesan-pesan tersebut mengingatkan setiap peserta bahwa keberhasilan lembaga pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum, tetapi juga oleh hubungan baik antar pengajarnya.

Acara ditutup dengan do’a penutup yang dipimpin oleh KH. Abdul Wachid. Harapan akan masa depan yang lebih baik dan keberkahan dalam setiap langkah pendidikan menjadi inti dari doa tersebut. Istighotsah ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi menjadi sebuah komitmen untuk terus berjuang bersama, mewujudkan visi Misi IAI Badrus Sholeh sebagai lembaga yang berkontribusi positif bagi masyarakat di sekitarnya.

Melalui istighotsah ini, para masyayikh dan dosen juga diingatkan untuk selalu bersemangat. Dalam perjalanan mengajar dan mendidik, tantangan dan rintangan sering kali muncul. Namun, kekuatan doa dan dukungan dari satu sama lain menjadi sumber motivasi yang tak ternilai. Setiap doa yang dipanjatkan bukan hanya untuk kebaikan lembaga, tetapi juga untuk memperkuat ikatan hati di antara pengajar, sehingga terwujud sinergi yang kuat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.

Leave a Reply