Menghadapi Tantangan Pendidikan Era Society 5.0: Institut Agama Islam Badrus Sholeh Gelar Studium General Bersama Prof. Masdar Hilmy



Institut Agama Islam Badrus Sholeh (IAI Badrus Sholeh) Kediri kembali memperlihatkan komitmennya dalam memajukan dunia pendidikan dengan menggelar Studium General bertajuk “Revolusi Digitalisasi Pendidikan di Era Society 5.0”. Acara yang dilaksanakan pada hari Selasa, 3 September 2023 ini menghadirkan sosok inspiratif, Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., MA., Ph.D., seorang Guru Besar Sosiologi dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Era Society 5.0, sebuah era yang mengintegrasikan teknologi canggih dengan kehidupan manusia, menuntut pendidikan untuk terus berinovasi. Revolusi digitalisasi pendidikan bukan hanya sekadar tren, melainkan sebuah kebutuhan yang mendesak untuk mencetak generasi yang mampu bersaing di dunia global. Dalam acara ini, Prof. Masdar Hilmy memberikan pandangannya mengenai pentingnya adaptasi pendidikan di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat.

Digitalisasi Pendidikan: Tantangan dan Peluang

Dalam paparannya, Prof. Masdar Hilmy menjelaskan bahwa Society 5.0 adalah konsep yang memadukan dunia maya dan dunia nyata untuk menciptakan solusi bagi masalah sosial melalui inovasi teknologi. Beliau menyebut bahwa salah satu fokus utama dari era ini adalah bagaimana sistem pendidikan harus mampu menyiapkan generasi yang tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir.

“Pendidikan harus bertransformasi, bukan hanya menambahkan teknologi sebagai alat bantu, tetapi juga mengubah cara berpikir, metode pembelajaran, hingga kurikulum agar lebih sesuai dengan tantangan Society 5.0,” ujar Prof. Masdar Hilmy. Beliau menekankan bahwa kemampuan digital adalah hal fundamental, namun kemampuan tersebut harus dibarengi dengan soft skill seperti critical thinking, kreativitas, kolaborasi, dan empati yang tetap menjadi ciri manusiawi dalam era teknologi.

Menghadirkan Pembelajaran Holistik di Era Digital

Selama berlangsungnya Studium General, mahasiswa dan dosen IAI Badrus Sholeh diajak untuk merenungkan perubahan mendasar dalam proses pembelajaran. Tidak hanya berfokus pada penggunaan alat teknologi, namun pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai holistik. Digitalisasi, menurut Prof. Masdar, harus digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan relevansi pendidikan. Namun, jangan sampai aspek humanisme dalam pendidikan tergeser oleh teknologi yang kian maju.

“Kita perlu menjaga keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai moral. Teknologi seharusnya bukan menggantikan peran manusia, melainkan mempermudah dan memperkaya pengalaman belajar manusia. Pendidikan yang ideal di Society 5.0 adalah yang tidak hanya menghasilkan lulusan cerdas secara intelektual, tapi juga berkarakter kuat, memiliki kepekaan sosial, dan mampu berperan aktif dalam perubahan masyarakat,” tegasnya.

Dampak Besar bagi Mahasiswa dan Pengembangan Kampus

Keberadaan Studium General ini menjadi angin segar bagi mahasiswa IAI Badrus Sholeh Kediri. Mereka diberikan wawasan baru tentang betapa pentingnya menguasai keterampilan teknologi tanpa melupakan esensi pembelajaran yang manusiawi. Dalam sesi tanya jawab, para mahasiswa aktif berdiskusi dengan Prof. Masdar mengenai bagaimana cara terbaik mempersiapkan diri di tengah arus perkembangan teknologi yang begitu cepat.

Selain itu, acara ini juga menjadi momentum penting bagi pengembangan IAI Badrus Sholeh dalam menghadapi tantangan era digital. Rektor IAI Badrus Sholeh, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa acara ini adalah bagian dari langkah strategis kampus untuk terus mengembangkan kualitas pembelajaran melalui penerapan teknologi digital, seperti Edlink yang sudah mulai diterapkan dalam berbagai proses akademik.

Studium General ini menjadi bukti nyata bahwa IAI Badrus Sholeh terus berupaya untuk relevan dengan perkembangan zaman. Dengan menghadirkan pemateri sekelas Prof. Masdar Hilmy, IAI Badrus Sholeh menunjukkan keseriusannya dalam mendorong para mahasiswa untuk siap menghadapi era Society 5.0. Kolaborasi antara pengetahuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan akan menjadi kunci utama dalam mencetak generasi yang mampu bersaing secara global sekaligus berkontribusi untuk kemajuan masyarakat.

Mari Bersama Membangun Pendidikan di Era Digital!

Leave a Reply